Ini Aplikasi Saingan WhatsApp di 2025, Pengguna Mulai Pindah dan Anda Harus Tahu
Selasa, 22 April 2025 oleh paiman
Telegram: Saingan WhatsApp yang Makin Menggoda di 2025?
Jakarta - Persaingan aplikasi pesan instan semakin memanas! Telegram, aplikasi yang kerap disebut sebagai rival WhatsApp, menunjukkan pertumbuhan pengguna yang signifikan di tahun 2025. Tak hanya itu, Telegram juga berhasil meraup keuntungan yang cukup fantastis.
Pavel Durov, pendiri Telegram, mengumumkan bahwa platformnya telah mencapai 1 miliar pengguna aktif per Maret 2025. Lebih mengesankan lagi, perusahaan ini membukukan profit sebesar US$547 juta sepanjang tahun lalu. Meskipun WhatsApp masih memimpin dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif dan diprediksi mencapai 3 miliar di akhir 2025, Durov tampak tak gentar.
"Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami," kata Pavel Durov, seperti dikutip dari TechCrunch.
Durov menambahkan dengan penuh keyakinan, "Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami."
Data dari DemandSage menunjukkan bahwa 10 juta orang telah berlangganan layanan premium Telegram. India menjadi basis pengguna terbesar dengan 45% dari total pengguna global, sementara AS hanya menyumbang 9%. Mayoritas pengguna Telegram (53,2%) berusia antara 25-44 tahun, dengan dominasi pengguna pria (58%) dibandingkan wanita (42%).
Meskipun pengguna Telegram rata-rata menghabiskan 3 jam 45 menit per bulan di aplikasi—jauh lebih sedikit dibandingkan rata-rata penggunaan WhatsApp yaitu 17 jam 6 menit—pertumbuhan Telegram tetap patut diperhitungkan. Apalagi, Durov sempat berurusan dengan hukum di Prancis pada 2024 karena tuduhan distribusi konten ilegal di platformnya. Meski dibebaskan dengan jaminan, insiden ini mendorong Telegram untuk meningkatkan moderasi konten.
Terlepas dari kontroversi dan tekanan dari berbagai pihak, Durov tetap teguh pada prinsip kebebasan berekspresi dan netralitas platformnya. Ia bahkan mengklaim FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol sistem keamanan platform. Durov juga menyoroti Apple dan Alphabet sebagai ancaman yang lebih besar terhadap kebebasan berekspresi dibandingkan pemerintah.
Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman Anda menggunakan Telegram:
1. Manfaatkan Bot Telegram - Bot Telegram dapat membantu Anda melakukan berbagai hal, mulai dari mengatur pengingat hingga mendapatkan berita terbaru. Contohnya, gunakan bot @ImageBot untuk mencari gambar dengan mudah.
2. Bergabung dengan Channel yang Relevan - Temukan channel yang sesuai dengan minat Anda untuk mendapatkan informasi dan update terkini. Misalnya, ikuti channel berita atau komunitas hobi Anda.
3. Gunakan Fitur Secret Chat untuk Keamanan Ekstra - Jika Anda ingin berkirim pesan dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi, manfaatkan fitur Secret Chat yang menawarkan enkripsi end-to-end.
4. Kustomisasi Tema dan Notifikasi - Sesuaikan tampilan dan suara notifikasi Telegram sesuai preferensi Anda agar lebih nyaman digunakan.
5. Simpan Pesan Penting di Saved Messages - Gunakan fitur Saved Messages sebagai catatan pribadi atau untuk menyimpan pesan penting agar mudah ditemukan kembali.
6. Eksplor Fitur Folder Chat - Jika Anda memiliki banyak grup dan channel, gunakan fitur Folder Chat untuk mengorganisir percakapan agar lebih rapi.
Apa keunggulan Telegram dibandingkan WhatsApp, Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan)?
Dari perspektif ekonomi digital, persaingan antar platform seperti Telegram dan WhatsApp mendorong inovasi dan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen. Hal ini positif bagi perkembangan ekosistem digital di Indonesia.
Bagaimana tanggapan Bapak Johnny G. Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika) terkait isu keamanan data di Telegram?
Keamanan data merupakan hal yang krusial. Kami terus memantau dan mendorong semua platform digital yang beroperasi di Indonesia untuk mematuhi regulasi terkait perlindungan data pribadi.
Pak Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), bagaimana pemanfaatan Telegram dalam dunia pendidikan?
Platform seperti Telegram dapat menjadi alat komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam proses pembelajaran. Penting bagi pendidik dan peserta didik untuk memanfaatkannya secara bijak dan bertanggung jawab.
Ibu Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), bagaimana pandangan Ibu terhadap penggunaan Telegram sebagai alat diplomasi?
Di era digital, berbagai platform komunikasi dapat dimanfaatkan untuk diplomasi publik. Namun, penting untuk memastikan keamanan dan akurasi informasi yang disampaikan.