Gak Mau Boncos, Ini Daftar Investasi Aman Saat Krisis untuk Melindungi Keuangan Anda

Senin, 21 April 2025 oleh paiman

Gak Mau Boncos, Ini Daftar Investasi Aman Saat Krisis untuk Melindungi Keuangan Anda

Jangan Sampai Boncos! Pilihan Investasi Aman di Tengah Krisis

Di tengah gejolak ekonomi, diversifikasi investasi jadi kunci utama. Bukan cuma menjaga stabilitas keuangan, investasi yang beragam juga bisa menambah pundi-pundi rupiah meskipun ekonomi sedang lesu. Lalu, instrumen investasi apa saja yang bisa dipertimbangkan?

Anthony Watson, pakar perencana keuangan sekaligus pendiri Thrive Retirement Specialist, menyarankan untuk melirik saham perusahaan yang sedang turun. Menurutnya, value stock, alias saham dengan harga di bawah nilai sebenarnya, punya potensi lebih tinggi dibandingkan growth stock saat resesi.

"Ketika resesi melanda, value stock cenderung lebih unggul daripada growth stock," ujar Watson seperti dikutip CNBC International.

Namun, ingat, prioritaskan saham perusahaan dengan fundamental kuat. Perhatikan kinerja keuangan, model bisnis, strategi manajemen risiko, dan rekam jejak perusahaan dalam menghadapi krisis.

Selain saham, Watson juga merekomendasikan obligasi. Instrumen ini dianggap lebih aman daripada saham, dan saat ini menawarkan yield yang cukup menarik berkat kenaikan suku bunga bank sentral.

Emas, sebagai instrumen lindung nilai klasik terhadap inflasi, juga patut dipertimbangkan. Jika krisis global terjadi, terutama jika bank sentral kesulitan mengendalikan inflasi, emas berpotensi kembali bersinar.

Reksa dana juga bisa jadi pilihan praktis. Ibarat 'palugada' alias 'apa lu mau gue ada', reksa dana menawarkan beragam instrumen, dari risiko rendah hingga tinggi, untuk investasi jangka menengah maupun panjang. Mulai dari reksa dana pasar uang untuk investasi jangka pendek (di bawah 1 tahun), reksa dana pendapatan tetap/obligasi (1-3 tahun), reksa dana campuran untuk risiko menengah (3-5 tahun), hingga reksa dana saham untuk investasi jangka panjang (di atas 5 tahun).

Berikut beberapa tips praktis untuk berinvestasi dengan aman di tengah krisis:

1. Kenali Profil Risiko Anda - Sebelum terjun ke dunia investasi, pahami dulu profil risiko Anda. Apakah Anda tipe investor yang berani mengambil risiko atau lebih nyaman dengan investasi yang aman? Ini penting untuk menentukan instrumen investasi yang tepat.

Contoh: Jika Anda seorang pemula dan belum siap dengan fluktuasi pasar, reksa dana pasar uang atau obligasi bisa jadi pilihan yang lebih sesuai.

2. Jangan Taruh Telur dalam Satu Keranjang - Diversifikasi investasi sangat penting untuk meminimalisir risiko. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen, jangan hanya fokus pada satu jenis saja.

Contoh: Kombinasikan investasi di saham, obligasi, dan emas untuk menyeimbangkan portofolio Anda.

3. Riset dan Analisis - Jangan asal ikut-ikutan tren. Lakukan riset dan analisis terhadap perusahaan atau instrumen investasi yang Anda minati. Pahami fundamental dan prospeknya ke depan.

Contoh: Sebelum membeli saham, pelajari laporan keuangan perusahaan dan analisis kinerja bisnisnya.

4. Pantau Investasi Secara Berkala - Jangan lupa untuk memantau investasi Anda secara berkala. Perhatikan perkembangan pasar dan kinerja instrumen investasi Anda. Jika perlu, lakukan penyesuaian strategi.

Contoh: Review portofolio investasi Anda setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

5. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda masih bingung atau ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan. Mereka dapat membantu Anda menyusun strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan Anda.

Apa perbedaan antara value stock dan growth stock, Pak Loekman Hakim?

(Loekman Hakim, Ekonom) Value stock merujuk pada saham perusahaan yang diperdagangkan dengan harga lebih rendah dari nilai intrinsiknya, sementara growth stock adalah saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang tinggi di masa depan. Pada saat resesi, value stock cenderung lebih stabil.

Mengapa diversifikasi investasi penting, Bu Sri Mulyani?

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan) Diversifikasi penting untuk mengurangi risiko. Dengan menyebar investasi ke berbagai instrumen, kita tidak terlalu bergantung pada satu jenis aset saja. Jika satu instrumen mengalami penurunan, instrumen lain potentially bisa menutup kerugian.

Kapan waktu yang tepat untuk investasi emas, Pak Perry Warjiyo?

(Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia) Emas biasanya menjadi pilihan saat ketidakpastian ekonomi tinggi atau inflasi meningkat. Namun, penting untuk diingat bahwa harga emas juga fluktuatif, jadi perlu dipertimbangkan dengan matang.

Bagaimana cara memilih reksa dana yang tepat, Pak Destry Damayanti?

(Destry Damayanti, Ekonom) Pilih reksa dana sesuai profil risiko dan tujuan investasi Anda. Perhatikan juga rekam jejak manajer investasi dan biaya-biaya yang dikenakan.

Apa yang harus dilakukan jika investasi saya mengalami kerugian, Pak Chatib Basri?

(Chatib Basri, Ekonom) Jangan panik. Evaluasi penyebab kerugian dan konsultasikan dengan perencana keuangan. Jika perlu, sesuaikan strategi investasi Anda. Investasi jangka panjang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat.