Ekonomi Global Makin Suram, Terlihat dari Barang Seni, Pertanda Krisis Mendekat?
Rabu, 16 April 2025 oleh paiman
Dunia Seni Meredup: Apakah Ekonomi Global Ikut Suram?
Selama dua tahun berturut-turut, pasar seni global mengalami penurunan. Laporan Pasar Seni tahunan dari Art Basel dan UBS menunjukkan penurunan penjualan sebesar 12% di tahun 2024, mencapai angka sekitar $57,5 miliar. Situasi ini menggambarkan tantangan ekonomi yang lebih luas.
Clare McAndrew, pendiri Arts Economics dan penulis laporan tersebut, menggambarkan 2024 sebagai "tahun yang sangat menantang". Penurunan ini merupakan yang terbesar ketiga dalam 15 tahun terakhir, hanya kalah dari krisis finansial 2009 dan pandemi 2020. Hampir semua wilayah terdampak, dengan Tiongkok mengalami penurunan paling tajam sebesar 33%. AS, pasar seni terbesar dunia, turun 9%, diikuti Prancis dan Italia (10%), dan Korea Selatan (15%). Meskipun ada Brexit, Inggris hanya mengalami penurunan 5% dan tetap menjadi pasar seni terbesar kedua.
Laporan ini menyoroti bahwa dinamika kontraksi tahun 2024 mirip dengan tahun 2023, di mana penjualan turun 4%. Ketegangan geopolitik, tekanan ekonomi, dan perubahan perilaku pembelian menjadi faktor utama.
Pergeseran di Pasar Seni
Rumah lelang mengalami penurunan penjualan sebesar 20% dari segi nilai, tetapi hanya 4% dari segi volume. Tren serupa juga terlihat di galeri, mengindikasikan pergeseran menuju ekosistem yang lebih seimbang. Galeri kecil dengan omzet di bawah US$250.000 justru mengalami peningkatan penjualan sebesar 17%, sementara galeri besar dengan omzet di atas US$10 juta turun 9%.
Sayangnya, peningkatan biaya operasional, seperti pengiriman dan sewa, menggerus keuntungan di sebagian besar pasar seni. Namun, ada secercah harapan: penjualan karya seniman perempuan di pasar primer meningkat 3%.
Meskipun pasar seni secara alami berfluktuasi, laporan ini menunjukkan bahwa sejak puncaknya di tahun 2014, pasar seni belum mampu mencapai kembali kejayaannya, meskipun terjadi peningkatan kekayaan di kalangan kolektor.
“Kolektor muda tidak lagi membeli lukisan. Dengan pecahnya gelembung seni kontemporer, pasar sangat bergantung pada kolektor yang lebih tua… tetapi banyak dari mereka berusia 60-an dan 70-an. Saya khawatir tentang masa depan dunia seni 10 tahun dari sekarang.” - Seorang pedagang seni.
Tantangannya kini adalah bagaimana menjangkau calon kolektor baru, bukan hanya berfokus pada kolektor yang sudah ada.
Meskipun pasar seni sedang fluktuatif, masih ada peluang untuk berinvestasi. Berikut beberapa tips untuk Anda:
1. Riset dan Pelajari - Pahami tren pasar seni, seniman yang sedang naik daun, dan jenis karya seni yang diminati. Misalnya, ikuti pameran seni, baca majalah seni, dan berkonsultasi dengan ahli.
2. Tentukan Budget - Tetapkan anggaran yang realistis dan jangan tergoda untuk membeli karya seni di luar kemampuan finansial Anda.
3. Beli Karya yang Anda Sukai - Investasi seni juga tentang apresiasi. Pilih karya yang Anda sukai dan nikmati, bukan hanya karena potensinya untuk dijual kembali.
4. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai jenis karya seni dan seniman.
5. Pertimbangkan Asuransi - Lindungi investasi Anda dengan asuransi seni untuk mengantisipasi kerusakan atau kehilangan.
6. Bersabar - Investasi seni membutuhkan kesabaran. Jangan berharap keuntungan cepat. Nilai karya seni bisa meningkat seiring waktu.
Apakah penurunan pasar seni selalu mencerminkan kondisi ekonomi global yang buruk? - Pertanyaan dari Dewi Permata
"Tidak selalu. Meskipun pasar seni dapat dipengaruhi oleh ekonomi global, banyak faktor lain yang berperan, seperti tren, selera kolektor, dan peristiwa geopolitik." - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia
Bagaimana seniman muda dapat bertahan di pasar seni yang sedang lesu ini? - Pertanyaan dari Bagus Pratama
"Seniman muda harus terus berkarya dan berinovasi. Manfaatkan platform online untuk memasarkan karya dan bangun jaringan dengan kolektor dan galeri." - Arahmaiani, Seniman Kontemporer Indonesia
Apakah investasi di seni masih menjanjikan di masa depan? - Pertanyaan dari Rina Kusuma
"Seni tetap menjadi aset investasi yang menarik dalam jangka panjang. Kunci utamanya adalah riset, pemahaman pasar, dan pemilihan karya yang tepat." - Desmond Hutagalung, Kolektor Seni
Apa saran untuk kolektor pemula yang ingin mulai berinvestasi di seni? - Pertanyaan dari Bayu Wicaksono
"Mulailah dengan mempelajari jenis seni yang Anda sukai dan pahami. Jangan terburu-buru, bangunlah koleksi secara bertahap." - Amir Sidharta, Kurator Seni
Bagaimana cara mengenali karya seni yang berpotensi nilainya meningkat? - Pertanyaan dari Anisa Rahmawati
"Perhatikan reputasi seniman, keunikan karya, dan sejarah pameran karya tersebut." - Agus Suwage, Seniman Indonesia
Apa dampak teknologi terhadap pasar seni saat ini? - Pertanyaan dari Dimas Saputra
"Teknologi, khususnya platform online, telah mendemokratisasi pasar seni, memudahkan akses bagi seniman dan kolektor." - Andy F. Noya, Jurnalis dan Presenter