China Ditinggal, Pabrik iPhone Ramai,ramai Pindah ke Negara Ini dan Mengkhawatirkan Apple
Jumat, 25 April 2025 oleh paiman
iPhone Mulai Angkat Kaki dari China, India Jadi Tujuan Utama?
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China tampaknya mendorong Apple untuk mengambil langkah besar. Laporan dari Financial Times, mengutip sumber internal, menyebutkan bahwa Apple berencana memindahkan seluruh produksi iPhone dari China ke India tahun depan. Kabar ini menyebar cepat setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor 145% untuk produk-produk asal China.
Pemindahan produksi ini kabarnya difokuskan pada iPhone yang ditujukan untuk pasar AS. Meskipun ada rumor Trump akan menurunkan tarif tersebut, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi. Sebagai balasan, China juga telah memberlakukan tarif 125% untuk barang impor dari AS.
Sebelumnya, Apple sempat merespons perang dagang ini dengan mengirimkan 600 ton iPhone dari pabriknya di China dan India ke AS. Namun, Trump kemudian menunda penerapan tarif untuk negara selain China, termasuk Indonesia dan India yang 'hanya' dikenakan tarif tambahan 10%. Negosiasi terkait tarif ini masih berlangsung.
India: Rumah Baru iPhone?
Sebenarnya, Apple sudah mulai mendiversifikasi produksi iPhone-nya beberapa tahun belakangan. Meski demikian, China, melalui kerjasama dengan Foxconn, masih menjadi basis produksi utama. Apple juga telah meningkatkan produksi di India melalui kerjasama dengan Foxconn dan Tata Electronics.
Namun, kontribusi India masih relatif kecil, sekitar 20% dari total rantai pasokan global pada Q1 2025, meskipun angka ini telah meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY). Data dari Evercore ISI pada Maret 2025 menunjukkan China masih memegang peranan penting, menyumbang 80% kapasitas produksi Apple. Lebih detail, 90% iPhone, 55% Mac, dan 80% iPad diproduksi di China.
Bloomberg Intelligence memperkirakan butuh waktu hingga 8 tahun untuk memindahkan 10% produksi Apple keluar dari China. Selain India dan China, Apple juga memiliki fasilitas produksi di Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Vietnam memproduksi 20% iPad dan 90% perangkat wearable Apple. Malaysia dan Thailand hanya berkontribusi kecil dalam rantai pasokan Mac.
Komponen-komponen lain seperti chip dan layar diproduksi di negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Berikut beberapa tips untuk memahami dampak perpindahan pabrik iPhone dari China ke India:
1. Perhatikan Harga iPhone - Pantau harga iPhone di pasaran. Perpindahan pabrik bisa berdampak pada biaya produksi dan harga jual.
Misalnya, jika biaya produksi di India lebih rendah, harga iPhone mungkin bisa turun.
2. Cermati Kualitas Produk - Perhatikan ulasan dan testimoni pengguna tentang kualitas iPhone yang diproduksi di India. Pastikan kualitasnya tetap terjaga.
Cari informasi di forum online atau media sosial.
3. Pahami Dampak Ekonomi - Pelajari dampak perpindahan pabrik terhadap perekonomian negara terkait, baik China maupun India.
Perpindahan ini bisa menciptakan lapangan kerja di India, tetapi juga bisa berdampak pada lapangan kerja di China.
4. Ikuti Perkembangan Geopolitik - Perang dagang AS-China merupakan faktor penting dalam keputusan Apple. Ikuti perkembangan geopolitik untuk memahami konteksnya.
Baca berita dan analisis dari sumber terpercaya.
5. Jangan Terburu-buru Mengambil Kesimpulan - Perpindahan pabrik adalah proses bertahap. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum melihat dampak jangka panjangnya.
Tunggu informasi dan data yang lebih lengkap sebelum membuat penilaian.
Apakah perpindahan pabrik ini akan membuat harga iPhone lebih murah, Pak Budi Santoso?
(Budi Santoso, Pengamat Ekonomi) Belum tentu. Biaya produksi memang bisa jadi lebih rendah di India, tapi ada faktor lain yang mempengaruhi harga, seperti logistik, pajak, dan strategi pemasaran Apple.
Bagaimana dengan kualitas iPhone buatan India, Bu Ani Wijaya?
(Ani Wijaya, Teknisi Gadget) Apple punya standar kualitas yang ketat, di mana pun pabriknya berada. Jadi, secara teori, kualitasnya harusnya sama. Tapi kita perlu lihat bukti nyata dari produk yang beredar nanti.
Apa dampak perpindahan ini bagi Indonesia, Pak Rian Kurniawan?
(Rian Kurniawan, Analis Pasar) Indonesia bisa jadi alternatif lokasi produksi berikutnya bagi Apple. Ini peluang bagi kita untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.
Kapan perpindahan pabrik ini akan selesai, Ibu Dewi Permata?
(Dewi Permata, Jurnalis Teknologi) Apple menargetkan tahun depan, tapi prosesnya kompleks dan bisa memakan waktu lebih lama. Bloomberg bahkan memprediksi butuh 8 tahun untuk memindahkan 10% produksi keluar China.
Apakah perang dagang akan segera berakhir, Pak Anton Setiawan?
(Anton Setiawan, Pengamat Hubungan Internasional) Sulit diprediksi. Perang dagang ini rumit dan dipengaruhi banyak faktor. Kita perlu memantau perkembangan negosiasi antara AS dan China.
Apa strategi Apple selanjutnya, Ibu Siska Hartati?
(Siska Hartati, Analis Bisnis) Apple kemungkinan akan terus mendiversifikasi produksi ke negara lain untuk mengurangi ketergantungan pada China dan meminimalisir risiko geopolitik.