Cegah Henti Jantung Saat Olahraga Lari, Berikut Tips dari Dokter untuk Keamanan Anda

Senin, 5 Mei 2025 oleh paiman

Cegah Henti Jantung Saat Olahraga Lari, Berikut Tips dari Dokter untuk Keamanan Anda

Cegah Henti Jantung Saat Lari: Tips Penting dari Dokter

Lari memang menyehatkan, tapi jangan asal geber! Dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K, mengingatkan kita, terutama para pemula, untuk waspada terhadap risiko gangguan jantung saat lari. Aktivitas fisik tinggi seperti lari butuh persiapan matang agar tubuh bisa menyesuaikan diri. Tanpa persiapan yang benar, lari justru bisa memicu masalah jantung, bahkan yang serius.

“Banyak yang merasa sehat dan muda, tapi nggak sadar punya potensi masalah jantung. Deteksi dini itu penting banget untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” kata dr. Iwan.

Pentingnya Periksa Jantung Sebelum Lari

Meskipun olahraga baik untuk kesehatan, lari bisa berisiko, terutama bagi pemula. Langkah awal yang krusial adalah pemeriksaan jantung. Deteksi dini dapat mencegah gangguan jantung yang tidak terdeteksi. Masalah jantung bisa saja ada tanpa gejala, bahkan di usia muda. Makanya, pemeriksaan menyeluruh sangat disarankan sebelum mulai rutin lari.

Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan:

  • Pemeriksaan fisik lengkap: Untuk menilai kondisi tubuh secara umum.
  • Tes EKG: Mendeteksi gangguan irama jantung yang mungkin tidak bergejala.
  • Tes treadmill: Melihat bagaimana jantung berfungsi saat tubuh aktif bergerak.
  • Echocardiography: Memeriksa struktur jantung jika diperlukan.

“Pemeriksaan ini penting, apalagi buat yang baru mulai lari. Kita harus tahu kondisi tubuh kita dulu,” ujar dr. Iwan.

Selain pemeriksaan, pemanasan 10-15 menit sebelum lari juga wajib. Ini mengurangi risiko cedera dan mempersiapkan jantung serta otot untuk aktivitas intens.

Kenali Gejala Gangguan Jantung Saat Lari

Tubuh kita pintar memberi sinyal kalau ada masalah jantung. Sayangnya, gejala awal sering diabaikan, terutama oleh pelari pemula. Waspadai gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada: Apalagi saat lari, nyeri dada bisa jadi indikasi masalah jantung.
  • Detak jantung tidak teratur/berdebar-debar: Detak jantung terlalu cepat atau tidak beraturan bisa menandakan gangguan irama jantung.
  • Pusing/vertigo: Merasa mau pingsan? Jangan diabaikan!
  • Sesak napas tidak wajar: Sesak napas berlebihan, bahkan saat lari pelan, bisa jadi tanda masalah jantung.
  • Lelah/lemas berlebihan: Kelelahan atau lemas yang tidak wajar perlu diwaspadai.
“Kalau ada tanda-tanda ini, segera berhenti lari dan periksa ke dokter. Jangan diteruskan, bisa bahaya!” tegas dr. Iwan.

Ingat, pemanasan bukan cuma untuk otot, tapi juga untuk jantung. Pemanasan meningkatkan aliran darah ke otot dan mempersiapkan sistem kardiovaskular agar jantung bekerja lebih efektif. “Dengan pemanasan yang baik, jantung siap bekerja lebih keras. Jangan paksakan diri kalau ada gejala atau nggak nyaman,” tambah dr. Iwan.

Intinya, lari memang bermanfaat, tapi persiapan matang dan pemeriksaan medis itu penting untuk menghindari risiko gangguan jantung. Dengan pemeriksaan rutin, pemanasan yang cukup, dan mengenali gejala awal masalah jantung, kita bisa lari dengan aman dan sehat.

Berikut beberapa tips agar lari tetap aman dan menyehatkan jantung:

1. Konsultasi Dokter Sebelum Mulai Lari - Sebelum memulai rutinitas lari, terutama jika Anda pemula atau memiliki riwayat kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran yang tepat sesuai kondisi Anda.

2. Pemanasan yang Cukup - Lakukan pemanasan setidaknya 10-15 menit sebelum lari. Contohnya: jalan cepat, peregangan dinamis, dan gerakan ringan lainnya.

3. Tingkatkan Intensitas Lari Secara Bertahap - Jangan langsung lari dengan intensitas tinggi. Mulailah dengan lari pelan dan tingkatkan jarak dan kecepatan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh.

4. Dengarkan Tubuh Anda - Jika merasa nyeri dada, pusing, atau sesak napas, segera berhenti lari dan istirahat. Jangan paksakan diri.

5. Penuhi Cairan Tubuh - Minum air putih yang cukup sebelum, selama, dan setelah lari untuk mencegah dehidrasi.

6. Periksa Kesehatan Jantung Secara Berkala - Lakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala, terutama jika Anda aktif berolahraga.

Apakah semua orang perlu periksa jantung sebelum lari, Ani?

(dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K) Idealnya sih iya, Ani. Tapi khususnya bagi pemula, yang punya riwayat penyakit jantung di keluarga, atau yang sudah lama nggak olahraga, pemeriksaan jantung sebelum mulai lari itu sangat penting.

Saya suka lari pagi, Budi. Apa jenis pemeriksaan jantung yang paling direkomendasikan?

(dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K) Untuk Budi dan pelari lainnya, EKG dan tes treadmill biasanya cukup untuk skrining awal. Tapi kalau ada indikasi lain, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti echocardiography.

Saya sering merasa nyeri dada saat lari, Citra. Apa yang harus saya lakukan?

(dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K) Nyeri dada saat lari, Citra, nggak boleh dianggap remeh. Segera berhenti lari dan istirahat. Kemudian, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bisa jadi itu tanda masalah jantung.

Berapa lama idealnya pemanasan sebelum lari, Dedi?

(dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K) Dedi, idealnya pemanasan sebelum lari itu sekitar 10-15 menit. Cukup untuk mempersiapkan otot dan jantung untuk aktivitas yang lebih intens.

Saya pemula, Eka. Tips untuk mulai lari dengan aman?

(dr. Emilia Fitriani, Sp.KO - Spesialis Kedokteran Olahraga) Eka, mulailah dengan lari pelan dan jarak pendek. Tingkatkan intensitas dan durasi secara bertahap. Dengarkan tubuhmu, dan jangan lupa pemanasan dan pendinginan!

Apa pentingnya pendinginan setelah lari, Fahri?

(dr. Emilia Fitriani, Sp.KO - Spesialis Kedokteran Olahraga) Pendinginan, Fahri, membantu tubuh kembali ke kondisi istirahat secara bertahap, mengurangi risiko nyeri otot, dan membantu pemulihan. Contohnya: jalan santai dan peregangan statis.