Cara Mendidik Anak Sukses, 4 Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua untuk Masa Depan Gemilang

Minggu, 20 April 2025 oleh paiman

Cara Mendidik Anak Sukses, 4 Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua untuk Masa Depan Gemilang

Membesarkan Anak Sukses? Hindari 4 Kalimat Ini!

Sebagai orang tua, kita tentu ingin yang terbaik bagi anak-anak kita, termasuk kesuksesan mereka di masa depan. Ternyata, selain memenuhi kebutuhan jasmani dan emosional, kata-kata yang kita ucapkan juga memiliki dampak besar pada perkembangan mereka. Studi yang dibahas dalam buku "Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dream" oleh Margot Machol Bisnow, seperti dikutip dari CNBC Make It, mengungkapkan beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan sukses.

Kalimat-kalimat yang Harus Dihindari:

1. "Ayah/Ibu kasih uang kalau nilai kamu bagus."

Memberi imbalan uang untuk nilai bagus mungkin terdengar seperti motivasi, tapi sebenarnya bisa menghambat potensi anak. Fokus hanya pada nilai membuat anak kehilangan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat lainnya. Apresiasi memang penting, tapi jangan sampai anak hanya belajar demi uang.

2. "Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat."

Memaksa anak belajar terus-menerus tanpa waktu bermain justru kontraproduktif. Bermain bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sarana belajar bersosialisasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Dukunglah keinginan anak untuk bermain, karena ini penting untuk perkembangan mereka secara keseluruhan.

3. "Ayah/Ibu tidak percaya kamu, jadi Ayah/Ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah."

Tanggung jawab adalah kunci kesuksesan. Biarkan anak mengerjakan PR sendiri dan belajar dari kesalahannya. Kepercayaan dari orang tua, seperti yang dialami John Arrow, pemilik Mutual Mobile, dapat memotivasi anak untuk bekerja lebih keras dan membuktikan kemampuan mereka.

"Mengetahui orang tua saya akan mendukung saya, bahkan ketika pihak sekolah menentang saya, membuat saya bekerja lebih keras untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka sudah membuatkan keputusan yang benar karena mempercayai saya," - John Arrow

4. "Ayah/Ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau."

Memanjakan anak dengan uang justru menjauhkan mereka dari konsep tanggung jawab. Anak yang terbiasa dimanja cenderung malas, kurang motivasi, dan sulit mengelola emosi. Ajarkan anak untuk menghargai uang dengan memberi pengertian tentang kegunaan uang saku dan pentingnya menabung.

Berikut beberapa tips praktis untuk membesarkan anak yang sukses, bukan hanya di bidang akademis, tetapi juga dalam kehidupan:

1. Fokus pada proses, bukan hasil. - Alih-alih menanyakan "dapat nilai berapa?", tanyakan "apa yang kamu pelajari hari ini?". Misalnya, apresiasi usaha anak dalam mengerjakan proyek sains, terlepas dari hasilnya.

2. Berikan kesempatan untuk bereksplorasi. - Biarkan anak mencoba berbagai aktivitas, seperti olahraga, seni, atau musik, untuk menemukan minat dan bakatnya. Contohnya, ajak anak ke museum, perpustakaan, atau ikut les musik.

3. Ajarkan kemandirian. - Libatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga sesuai usia mereka. Misalnya, merapikan mainan atau membantu menyiapkan makanan. Ini mengajarkan tanggung jawab dan kemandirian.

4. Berikan dukungan emosional. - Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan ketika anak menghadapi kesulitan. Misalnya, luangkan waktu untuk mengobrol dengan anak setiap hari.

5. Jadilah role model yang baik. - Anak belajar banyak dari perilaku orang tua. Tunjukkan sikap positif, kerja keras, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana cara memotivasi anak belajar tanpa imbalan uang? (Pertanyaan dari Ratna)

Menurut Kak Seto Mulyadi (Psikolog Anak): "Motivasi intrinsik jauh lebih efektif daripada imbalan. Pupuk rasa ingin tahu anak, beri apresiasi atas usaha mereka, dan libatkan mereka dalam proses belajar yang menyenangkan."

Apa pentingnya bermain bagi perkembangan anak? (Pertanyaan dari Budi)

Menurut Najelaa Shihab (Praktisi Pendidikan): "Bermain adalah cara anak belajar tentang dunia. Melalui bermain, anak mengembangkan kreativitas, kemampuan sosial, dan kemampuan memecahkan masalah."

Bagaimana cara mengajarkan anak tentang tanggung jawab? (Pertanyaan dari Ani)

Menurut Prof. Dr. Fasli Jalal (Pakar Pendidikan): "Berikan anak tugas yang sesuai dengan usianya dan biarkan mereka bertanggung jawab atas tugas tersebut. Dukung dan bimbing mereka, tetapi jangan mengerjakannya untuk mereka."

Bagaimana jika anak melakukan kesalahan? (Pertanyaan dari Dedi)

Menurut Reza Gunawan (Pakar Penyembuhan Holistik): "Kesalahan adalah kesempatan belajar. Bantu anak untuk memahami kesalahan mereka, mencari solusi, dan belajar dari pengalaman tersebut. Hindari menyalahkan atau menghukum."

Bagaimana cara mengajarkan anak tentang nilai uang? (Pertanyaan dari Siti)

Menurut Prita Ghozie (Perencana Keuangan): "Libatkan anak dalam perencanaan keuangan keluarga, ajarkan mereka menabung, dan beri mereka kesempatan untuk mengelola uang saku mereka sendiri."

Bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan anak? (Pertanyaan dari Iwan)

Menurut Rosdiana Setyaningrum (Psikolog Keluarga): "Luangkan waktu berkualitas bersama anak, dengarkan mereka dengan penuh perhatian, dan bicaralah dengan bahasa yang mudah dipahami. Ciptakan suasana yang nyaman agar anak merasa bebas bercerita."