Beli Emas Saat Harga Tinggi Vs Obligasi Pemerintah, Lebih Cuan Beli yang Mana? Strategi Investasi Terbaik Saat Ini

Sabtu, 19 April 2025 oleh paiman

Beli Emas Saat Harga Tinggi Vs Obligasi Pemerintah, Lebih Cuan Beli yang Mana?  Strategi Investasi Terbaik Saat Ini

Beli Emas atau Obligasi Pemerintah: Mana yang Lebih Menguntungkan di Tengah Harga Emas yang Tinggi?

Harga emas sedang meroket, mendekati Rp 2 juta per gram! Di tengah ketidakpastian ekonomi global tahun 2025, banyak orang masih tertarik untuk menjadikan emas sebagai pelindung aset. Namun, ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee justru merekomendasikan Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah.

Menurut Hans, membeli emas di saat harga sedang tinggi bukanlah strategi yang optimal karena potensi kenaikannya terbatas. "Emas tetap menarik, tetapi saat ini kurang tepat untuk dibeli. Obligasi pemerintah justru lebih menjanjikan, terutama ketika yield sedang naik," ujarnya.

Hans menjelaskan bahwa kenaikan harga emas global mengindikasikan kondisi ekonomi dunia yang kurang stabil. Perang dagang, terutama antara Amerika Serikat dan China, meningkatkan risiko resesi global. Hal ini mendorong permintaan emas, ditambah lagi dengan pelemahan dolar AS yang semakin memperkuat harga emas. "Pelemahan dolar AS menunjukkan kurangnya kepercayaan dunia terhadap ekonomi AS akibat perang dagang," tambah Hans.

Lalu, bagaimana dengan obligasi?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi negara sangat baik di tengah fluktuasi pasar saham. Pada lelang 18 Maret 2025, pemerintah menargetkan indikatif Rp 26 triliun, tetapi penawaran yang masuk mencapai Rp 61,75 triliun, atau 2,38 kali lipat dari target! Sebanyak 22,59 persen penawaran, setara dengan Rp 13,95 triliun, bahkan berasal dari investor asing. "Penawaran yang masuk sangat kuat, mencerminkan kepercayaan investor terhadap pemerintah dan APBN," ungkap Sri Mulyani.

Diversifikasi Portofolio yang Ideal

Hans juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio investasi dan menjaga dana tunai. Ia menyarankan alokasi 50 persen untuk dana tunai, 30-40 persen untuk obligasi, dan 10-20 persen untuk saham. "Pastikan Anda memiliki 50 persen dana tunai, 30 hingga 40 persen di obligasi, dan 10 hingga 20 persen di saham," pungkas Hans.

Berikut beberapa tips untuk mengelola investasi emas dan obligasi Anda:

1. Pahami Profil Risiko Anda - Sebelum berinvestasi, kenali profil risiko Anda. Apakah Anda konservatif, moderat, atau agresif? Ini akan membantu Anda menentukan instrumen investasi yang tepat.

Contoh: Jika Anda konservatif, obligasi pemerintah mungkin lebih cocok daripada saham.

2. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen, seperti emas, obligasi, dan saham, untuk mengurangi risiko.

Contoh: Ikuti saran Hans Kwee dengan alokasi 50% dana tunai, 30-40% obligasi, dan 10-20% saham.

3. Pantau Perkembangan Pasar - Selalu ikuti perkembangan pasar dan berita ekonomi. Ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijak.

Contoh: Perhatikan perkembangan perang dagang dan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi harga emas dan obligasi.

4. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda bingung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan. Mereka dapat membantu Anda menyusun strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Contoh: Diskusikan alokasi aset dan pilihan investasi yang tepat dengan perencana keuangan profesional.

5. Investasi Secara Berkala - Investasi secara rutin, meskipun dengan nominal kecil, lebih baik daripada menunggu momen yang "tepat". Strategi ini dikenal sebagai dollar-cost averaging dan dapat membantu mengurangi dampak fluktuasi pasar.

Contoh: Sisihkan sejumlah uang setiap bulan untuk diinvestasikan di reksa dana atau obligasi.

Apakah obligasi pemerintah aman? - Ani

Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): Obligasi pemerintah Indonesia termasuk instrumen investasi yang aman karena dijamin oleh negara. Risiko gagal bayar sangat rendah.

Kapan waktu yang tepat untuk membeli emas? - Budi

Hans Kwee (Ekonom): Idealnya, beli emas saat harganya sedang rendah. Namun, emas juga bisa dijadikan instrumen lindung nilai di masa ketidakpastian ekonomi.

Bagaimana cara membeli obligasi pemerintah? - Citra

Destry Damayanti (Ekonom Senior): Anda bisa membeli obligasi pemerintah melalui bank atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk sebagai agen penjual.

Apa keuntungan diversifikasi portofolio? - Dedi

Piter Abdullah (Ekonom): Diversifikasi membantu mengurangi risiko kerugian dengan menyebarkan investasi ke berbagai instrumen. Jika satu instrumen turun, instrumen lain berpotensi mengimbanginya.

Apakah saya perlu konsultan keuangan? - Eka

Ryan Kiryanto (Ekonom): Jika Anda kurang familiar dengan dunia investasi, konsultan keuangan dapat membantu Anda merencanakan dan mengelola investasi dengan lebih efektif.

Bagaimana dampak perang dagang terhadap investasi? - Fajar

Josua Pardede (Ekonom): Perang dagang dapat menciptakan volatilitas di pasar keuangan. Emas seringkali dianggap sebagai safe haven di masa ketidakpastian, sehingga harganya cenderung naik.