Bambang Brodjonegoro Sudah Lepas 5 Kursi Komisaris, Terbaru Telkom Setelah Masa Jabatan Berakhir
Kamis, 17 April 2025 oleh paiman
Bambang Brodjonegoro Lepas Sejumlah Jabatan Komisaris, Termasuk Telkom
Dalam sebulan terakhir, Bambang Brodjonegoro telah mengundurkan diri dari jabatan komisaris di lima perusahaan besar. Yang terbaru adalah pengunduran dirinya dari posisi Komisaris Utama (Komut) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada 10 April 2025.
Alasan pengunduran diri Bambang, seperti yang dijelaskan oleh manajemen Telkom, adalah penunjukannya sebagai Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI). Kontraknya dengan ADBI melarang rangkap jabatan di entitas bisnis, termasuk BUMN.
Dengan mundurnya Bambang, jumlah komisaris Telkom berkurang menjadi delapan orang, dengan dua komisaris independen. Hal ini membuat TLKM tidak memenuhi batas minimum komisaris independen yang ditetapkan oleh pasar modal. Telkom berencana memenuhi kuota tersebut dalam RUPS terdekat, paling lambat 90 hari setelah pengunduran diri Bambang diterima.
Sebelum Telkom, Bambang juga meninggalkan posisinya di Astra International (ASII) pada 27 Maret 2025. Sebelumnya, ia juga telah mengundurkan diri dari Indofood Sukses Makmur (INDF), Bukalapak, dan TBS Energi Utama di bulan Maret 2025.
Kiprah Bambang sebagai komisaris di berbagai perusahaan dimulai setelah ia tak lagi menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Kabinet Indonesia Maju. Ia sempat memegang jabatan komisaris di enam perusahaan sekaligus, termasuk penunjukannya sebagai Komut Bukalapak dan Telkom, serta komisaris independen di Astra International, TBS Energi Utama, dan Indofood.
Mengelola rangkap jabatan memang penuh tantangan. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda:
1. Pahami Konsekuensi Hukum dan Etika - Penting untuk memahami aturan dan etika terkait rangkap jabatan. Pastikan tidak ada konflik kepentingan dan Anda mematuhi semua peraturan yang berlaku. Contoh: Periksa kontrak kerja dan peraturan perusahaan terkait rangkap jabatan.
2. Kelola Waktu dengan Efektif - Buat jadwal yang terstruktur dan disiplin untuk membagi waktu antara berbagai tanggung jawab. Prioritaskan tugas dan delegasikan jika memungkinkan. Contoh: Gunakan aplikasi kalender dan to-do list untuk mengatur jadwal.
3. Jaga Komunikasi yang Baik - Komunikasi yang transparan dengan semua pihak terkait sangat penting. Informasikan batasan waktu dan ketersediaan Anda. Contoh: Berikan informasi secara berkala kepada rekan kerja dan atasan di setiap perusahaan.
4. Kenali Kapasitas Diri - Jangan mengambil terlalu banyak tanggung jawab jika Anda merasa tidak mampu menanganinya. Penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Contoh: Evaluasi beban kerja secara berkala dan jangan ragu untuk menolak tawaran jika dirasa terlalu berat.
Apa dampak pengunduran diri Bambang Brodjonegoro bagi Telkom? (Pertanyaan dari Ani Handayani)
Rosan Roeslani (Ketua Kadin Indonesia): Pengunduran diri seorang komisaris utama, apalagi figur berpengalaman seperti Pak Bambang, tentu dapat menimbulkan dampak. Namun, Telkom adalah perusahaan besar dengan sistem yang mapan. Saya yakin mereka mampu mengatasi transisi ini dan segera menunjuk pengganti yang kompeten.
Mengapa rangkap jabatan seringkali menjadi isu sensitif? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
Destry Damayanti (Ekonom): Rangkap jabatan bisa memicu konflik kepentingan dan pertanyaan soal independensi. Publik khawatir akan adanya potensi penyalahgunaan wewenang atau kurangnya fokus pada masing-masing jabatan.
Apa saja kriteria ideal seorang komisaris independen? (Pertanyaan dari Citra Dewi)
Emma Sri Martini (Direktur Utama Telkomsel): Seorang komisaris independen harus memiliki integritas, independensi, kompetensi di bidangnya, serta pengalaman yang relevan. Penting juga bagi mereka untuk berani menyuarakan pendapat dan bertindak demi kepentingan perusahaan.
Bagaimana ADBI berperan dalam pembangunan ekonomi Asia? (Pertanyaan dari Dimas Pratama)
Chatib Basri (Mantan Menteri Keuangan): ADBI berperan penting dalam pengembangan kapasitas dan riset ekonomi di Asia. Lembaga ini memberikan pelatihan, melakukan penelitian, dan menyediakan platform diskusi bagi para pembuat kebijakan di kawasan.
Apa pentingnya pemenuhan kuota komisaris independen? (Pertanyaan dari Eka Lestari)
Inarno Djajadi (Kepala Bappebti): Komisaris independen berperan penting dalam menjaga good corporate governance. Kehadiran mereka menjamin pengawasan yang objektif dan independen terhadap manajemen perusahaan, sehingga melindungi kepentingan pemegang saham.