Astronom Temukan Aktivitas Aneh di Pusat Galaksi Bima Sakti yang Menggemparkan Dunia Sains
Rabu, 16 April 2025 oleh paiman
Aktivitas Mengejutkan Terungkap di Jantung Galaksi Bima Sakti!
Siapa sangka, di balik keindahan langit malam yang tenang, tersembunyi drama kosmik yang menakjubkan di pusat galaksi kita. Para ilmuwan baru saja menemukan sesuatu yang tak terduga di dekat Sagittarius A*, lubang hitam raksasa di jantung Bima Sakti. Hanya 200 tahun cahaya dari sana, terdapat wilayah penuh gejolak yang disebut Sagittarius C.
Sagittarius C: Pusat Keramaian yang 'Malas'
Bayangkan pusat galaksi kita seperti kota metropolitan yang ramai. Sagittarius C adalah pusatnya, penuh dengan debu, gas, bintang-bintang padat, dan molekul organik. Suasananya ekstrem, mirip dengan kondisi alam semesta miliaran tahun lalu. "Kepadatan bintang dan gas di sana sangat tinggi," ungkap Profesor John Bally dari University of Colorado Boulder, pemimpin studi ini. "Lingkungannya seperti kilas balik ke masa muda alam semesta."
Namun, ada yang aneh. Dengan segala 'bahan bakar' kosmik itu, Sagittarius C justru tak melahirkan bintang sebanyak yang seharusnya. Lalu, apa yang terjadi?
James Webb Mengungkap Misteri Filamen Bercahaya
Teleskop Luar Angkasa James Webb, dengan kemampuan inframerahnya yang canggih, berhasil menembus kabut tebal yang menyelimuti pusat galaksi. Yang terungkap sungguh menakjubkan: bukan hanya awan gas biasa, melainkan jalinan filamen terang seperti spageti bercahaya, membentang hingga beberapa tahun cahaya. Filamen-filamen ini ternyata adalah plasma panas yang dikendalikan oleh medan magnet kuat—fenomena yang tak biasa di wilayah pembentuk bintang.
"Sagittarius C sangat berbeda dengan Nebula Orion," kata Samuel Crowe, mahasiswa University of Virginia yang terlibat dalam studi. "Pengaruh medan magnet yang kuat memberi Sagittarius C bentuk dan tampilan unik dibandingkan wilayah pembentuk bintang lainnya."
Penemuan filamen ini pun tak disengaja, seperti diungkapkan Rubén Fedriani dari Instituto de Astrofísica de Andalucía di Spanyol. "Kami sama sekali tak menduganya," ujarnya.
Medan Magnet: Penghambat Kelahiran Bintang?
Sagittarius C terletak di Central Molecular Zone (CMZ), wilayah di sekitar pusat galaksi yang kaya akan gas, bintang padat, dan molekul organik. "Ini adalah salah satu wilayah dengan kepadatan bintang tertinggi dan awan hidrogen serta helium paling masif di galaksi kita," jelas Profesor Bally.
Lingkungan sepadat dan seaktif ini seharusnya ideal untuk pembentukan bintang secara masif. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Para ilmuwan menduga medan magnet lah penyebabnya.
Gravitasi lubang hitam supermasif di pusat galaksi, yang massanya 4 juta kali Matahari, membuat gas di sekitarnya berputar dahsyat. Putaran ini memperkuat medan magnet, yang kemudian membentuk filamen-filamen plasma. Medan magnet ini menghambat keruntuhan awan molekul—proses penting dalam pembentukan bintang. Seperti 'tangan tak terlihat', medan magnet melawan gravitasi, sehingga bintang yang lahir lebih sedikit dari yang diperkirakan.
Tak hanya itu, bintang-bintang muda yang berhasil terbentuk malah 'merusak' lingkungan dengan radiasi dan angin bintangnya, menyapu bersih gas dan debu yang tersisa. Hal ini semakin mempersulit kelahiran bintang baru.
Ingin lebih memahami fenomena Sagittarius C? Berikut beberapa tips praktis:
1. Pelajari Dasar-Dasar Astronomi - Pahami konsep dasar seperti lubang hitam, medan magnet, dan pembentukan bintang. Banyak sumber daring dan buku yang bisa membantu, lho! Misalnya, coba cari informasi tentang siklus hidup bintang.
2. Ikuti Berita Sains Terkini - Pantau terus perkembangan penelitian tentang Sagittarius C dan pusat galaksi. Banyak situs web dan jurnal ilmiah yang menyediakan informasi terbaru, seperti situs web NASA.
3. Gunakan Aplikasi Astronomi - Jelajahi langit malam dengan aplikasi astronomi di ponsel. Beberapa aplikasi bahkan memungkinkanmu 'mengunjungi' pusat galaksi secara virtual.
4. Bergabung dengan Komunitas Astronomi - Diskusikan topik ini dengan sesama penggemar astronomi. Berbagi pengetahuan dan wawasan bisa memperkaya pemahamanmu, lho! Cari komunitas astronomi lokal di kotamu atau bergabung dengan forum online.
Apakah medan magnet selalu menghambat pembentukan bintang, Bu Retno? (Retno Wulandari)
(Dijawab oleh Prof. Dr. Clara Yono Yatini, Astronom ITB) Tidak selalu. Medan magnet memang bisa menghambat, tapi di beberapa kasus justru membantu proses pembentukan bintang dengan mengarahkan aliran gas dan debu. Di Sagittarius C, medan magnetnya begitu kuat sehingga dominan dalam mengendalikan dinamika gas, dan ini yang menghambat pembentukan bintang.
Apa pentingnya mempelajari Sagittarius C, Pak Budi? (Budi Santoso)
(Dijawab oleh Dr. Premana W. Premadi, Peneliti LAPAN) Mempelajari Sagittarius C membantu kita memahami proses pembentukan bintang di lingkungan ekstrem dan peran medan magnet di dalamnya. Ini juga memberi wawasan tentang evolusi galaksi, termasuk galaksi kita sendiri.
Bagaimana James Webb bisa melihat menembus kabut tebal, Mbak Ani? (Ani Kusuma)
(Dijawab oleh Dr. Karlina Supelli, Astronom dan Filsuf) James Webb dirancang khusus untuk mengamati cahaya inframerah. Cahaya inframerah bisa menembus debu dan gas yang menghalangi cahaya tampak, sehingga memungkinkan kita melihat apa yang tersembunyi di baliknya.
Apakah ada kemungkinan kehidupan di Sagittarius C, Pak Iwan? (Iwan Setiawan)
(Dijawab oleh Dr. Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN 2014-2019) Lingkungan Sagittarius C sangat ekstrem, dengan radiasi tinggi dan kondisi yang tidak kondusif bagi kehidupan seperti yang kita kenal. Namun, kita belum sepenuhnya memahami semua proses di sana, jadi masih banyak yang perlu dipelajari.