Asing Banyak Lepas Saham Ini, Net Sell Dekati Rp 50 Triliun, Apa yang Terjadi?
Jumat, 18 April 2025 oleh paiman
Asing Ramai-ramai Lepas Saham, Net Sell Hampir Rp 50 Triliun
Investor asing kembali menunjukkan aksi jual bersih (net sell) yang signifikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (16/4/2025). Saham-saham seperti BBNI dan BMRI menjadi sasaran utama aksi jual ini.
Total net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 8,2 triliun. Angka fantastis ini didominasi oleh net sell di pasar negosiasi yang mencapai Rp 7,85 triliun, sementara di pasar reguler tercatat net sell sebesar Rp 364,6 miliar.
Dengan demikian, total net sell asing sejak awal tahun ini hampir menyentuh angka Rp 50 triliun, tepatnya Rp 48,8 triliun.
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi yang paling banyak dilepas di pasar reguler dengan net sell mencapai Rp 136,7 miliar. Tak ketinggalan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga diobral asing dengan net sell sebesar Rp 127,6 miliar.
Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru menikmati net buy terbesar dari investor asing senilai Rp 109,4 miliar, diikuti oleh saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 53,6 miliar.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 41,62 poin (0,65%) ke level 6.400, mengakhiri reli penguatan empat hari berturut-turut. Tercatat 250 saham naik, 331 saham turun, dan 220 saham stagnan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 21,1 triliun. Volume perdagangan mencapai 29,1 miliar saham dengan frekuensi 1,1 juta kali.
Sebagian besar sektor saham mengalami penurunan, dipimpin oleh sektor keuangan yang melemah 1,2%. Sektor transportasi, barang konsumsi primer, perindustrian, dan teknologi juga ikut terkoreksi masing-masing sebesar 0,7%, 0,6%, 0,6%, dan 0,4%. Hanya sektor kesehatan dan energi yang menguat, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2%.
Fluktuasi pasar saham adalah hal yang wajar. Berikut beberapa tips untuk menghadapi volatilitas pasar:
1. Jangan Panik - Reaksi spontan saat pasar bergejolak seringkali merugikan. Tenangkan diri dan hindari mengambil keputusan impulsif.
2. Analisis Fundamental Perusahaan - Pastikan investasi Anda didasari analisis fundamental yang kuat. Perusahaan dengan fundamental solid cenderung lebih tahan terhadap guncangan pasar. Contohnya, periksa laporan keuangan dan prospek bisnis perusahaan.
3. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor untuk mengurangi risiko.
4. Investasi Jangka Panjang - Volatilitas jangka pendek adalah hal biasa. Fokus pada tujuan investasi jangka panjang Anda.
5. Pantau Berita dan Informasi Terkini - Tetap update dengan berita dan informasi terkini yang dapat mempengaruhi pasar saham.
6. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional.
Apa dampak net sell asing terhadap IHSG, Bu Sri Mulyani?
Net sell asing dalam jumlah besar tentu dapat memberikan tekanan terhadap IHSG. Namun, penting untuk diingat IHSG dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya aksi jual beli asing. Kondisi ekonomi domestik dan global juga berperan penting. (Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan)
Mengapa investor asing melepas saham BBNI dan BMRI, Pak Perry Warjiyo?
Ada berbagai faktor yang dapat mendorong aksi jual asing, misalnya perubahan kebijakan moneter global, rotasi portofolio, atau persepsi risiko terhadap aset tertentu. (Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia)
Bagaimana strategi investasi yang tepat di tengah kondisi pasar saat ini, Pak Lo Kheng Hong?
Selalu utamakan investasi jangka panjang pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan valuasi yang menarik. Lakukan riset mendalam dan jangan terbawa emosi pasar. (Lo Kheng Hong, Investor Saham)
Apakah saya harus menjual saham saya juga, Pak Destry Damayanti?
Keputusan jual atau beli saham sebaiknya berdasarkan tujuan investasi dan profil risiko Anda. Jangan terpengaruh oleh kepanikan pasar. Konsultasikan dengan penasihat keuangan jika perlu. (Destry Damayanti, Ekonom)