Ambisi Besar Bos BRI, Mau Bawa Laba BBRI Terbesar di Asia Tenggara, Mungkinkah Indonesia Mendominasi?

Kamis, 17 April 2025 oleh paiman

Ambisi Besar Bos BRI, Mau Bawa Laba BBRI Terbesar di Asia Tenggara, Mungkinkah Indonesia Mendominasi?

BRI Berambisi Jadi Raja Laba di Asia Tenggara pada 2030

Target ambisius dipatok oleh Direktur Utama baru Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hery Gunardi. Ia ingin membawa BRI menjadi lembaga keuangan dengan laba terbesar, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara pada tahun 2030. Visi besar ini diungkapkannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu (16/4/2025), di mana ia menekankan pentingnya kelincahan dan inovasi untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam unggahan tersebut, Hery dan jajaran direksi baru BRI terlihat menghadiri acara perkenalan dengan para pengurus purna tugas. Tampak hadir pula mantan Direktur Utama BRI, Sunarso, dan jajaran direksi sebelumnya. Hery menyampaikan, "BRI sebagai Bank Terbesar di Indonesia akan Agile dan Inovatif serta terus bertransformasi menjadi BUMN/Lembaga Keuangan dengan profit terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara di tahun 2030 nanti. Bismillah."

BRI sendiri memang mencatatkan laba bersih tertinggi di antara bank-bank BUMN pada 2024, mencapai Rp 60,64 triliun. Sayangnya, pertumbuhannya relatif stagnan, hanya naik 0,36% dibandingkan tahun sebelumnya. Tantangan besar bagi BRI, mengingat bank-bank Singapura masih mendominasi perolehan laba terbesar di Asia Tenggara. DBS Group memimpin dengan laba bersih mencapai Rp 139,08 triliun, diikuti OCBC Bank (Rp 93,21 triliun) dan UOB Bank (Rp 73,2 triliun). BRI, Bank Mandiri, dan BCA menyusul di posisi keempat hingga keenam.

Ingin mengelola keuangan seperti bank besar? Berikut tips praktis yang bisa Anda terapkan:

1. Buat Anggaran yang Detail - Catat semua pemasukan dan pengeluaran Anda secara rinci. Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, catat pengeluaran untuk makan, transportasi, dan belanja bulanan. Dengan begitu, Anda bisa melihat ke mana uang Anda mengalir dan mengidentifikasi area penghematan.

2. Investasi Secara Rutin - Jangan biarkan uang Anda menganggur. Mulailah berinvestasi, sekecil apa pun, secara rutin. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Misalnya, reksa dana, saham, atau obligasi.

3. Diversifikasi Portofolio Investasi - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen untuk mengurangi risiko. Misalnya, sebagian di reksa dana pasar uang, sebagian di saham, dan sebagian di emas.

4. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala - Lakukan evaluasi terhadap kinerja investasi Anda secara berkala. Apakah sudah sesuai dengan target yang diharapkan? Jika belum, lakukan penyesuaian strategi investasi.

Bagaimana strategi BRI untuk mencapai target laba tersebut, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Pengamat Perbankan) BRI perlu fokus pada inovasi digital dan ekspansi ke segmen UMKM yang masih sangat potensial. Selain itu, efisiensi operasional juga perlu ditingkatkan.

Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi BRI, Ibu Ani Wijaya?

(Ani Wijaya, Ekonom) Persaingan dengan bank-bank regional, khususnya dari Singapura, menjadi tantangan utama. BRI harus mampu meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar.

Apa dampak target ini bagi nasabah BRI, Pak Chandra Dinata?

(Chandra Dinata, Asosiasi Nasabah Perbankan Indonesia) Diharapkan dengan meningkatnya laba, BRI dapat memberikan layanan yang lebih baik dan inovatif bagi nasabah.

Bagaimana peran teknologi dalam mencapai visi ini, Ibu Dewi Permata?

(Dewi Permata, Pakar Teknologi Finansial) Teknologi menjadi kunci utama. BRI harus terus berinovasi dalam layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan menjangkau lebih banyak nasabah.

Apakah target ini realistis, Pak Eko Prasetyo?

(Eko Prasetyo, Analis Pasar Modal) Target ini cukup ambisius, namun bukan tidak mungkin tercapai. BRI memiliki potensi besar, asalkan strategi yang diterapkan tepat dan konsisten.