7 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan, Benarkah Bisa Sebabkan Diabetes? Jangan Abaikan Risiko Ini

Minggu, 20 April 2025 oleh paiman

7 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan, Benarkah Bisa Sebabkan Diabetes? Jangan Abaikan Risiko Ini

Ketiduran Setelah Makan: 7 Bahaya yang Mengintai dan Tips Mengatasinya

Pernah merasa begitu lelah setelah makan malam sampai rasanya ingin langsung tepar? Hati-hati, Bunda! Kebiasaan langsung tidur setelah makan, meskipun menggoda, ternyata menyimpan sejumlah bahaya bagi kesehatan. Bukan cuma bikin perut nggak nyaman, tapi juga bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Saat kita tidur, tubuh fokus untuk beristirahat dan memulihkan diri, bukan mencerna makanan. Bayangkan, makanan yang masih mengendap di perut saat kita berbaring bisa mengganggu proses pencernaan. Hasilnya? Gangguan pencernaan, perut kembung, dan tidur yang nggak nyenyak.

7 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan

  1. Asam Lambung Naik: Berbaring setelah makan membuat asam lambung mudah naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa terbakar di dada (GERD). Seperti dijelaskan Dr. Madathupalayam Madhankumar, ahli gastroenterologi, makanan dalam porsi besar akan lebih sulit dicerna dalam posisi berbaring.
  2. Tidur Terganggu: Sistem pencernaan yang masih bekerja keras saat seharusnya tubuh beristirahat bisa membuat suhu tubuh naik dan detak jantung meningkat. Akibatnya, kita sulit tidur nyenyak dan bangun dengan badan lelah, seperti diungkapkan pakar tidur Jade Wu, PhD.
  3. Berat Badan Naik: Kalori dari makanan yang belum sempat terbakar akan disimpan sebagai lemak, apalagi jika makanannya tinggi gula dan lemak. Studi tahun 2015 juga menunjukkan hubungan antara makan larut malam dan peningkatan berat badan.
  4. Risiko Obesitas: Tidur setelah makan menghambat pembakaran kalori. Kalori menumpuk dan disimpan sebagai lemak, meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan pintu gerbang bagi penyakit seperti diabetes tipe 2, jantung, dan stroke.
  5. Risiko Diabetes: Meskipun belum ada bukti kuat yang mengaitkan langsung tidur setelah makan dengan diabetes, pada penderita diabetes, kemampuan insulin untuk menyerap glukosa terganggu, sehingga kadar gula darah tetap tinggi saat tidur.
  6. Kinerja Organ Menurun: Organ-organ seperti hati dan pankreas harus bekerja ekstra untuk mencerna makanan saat tubuh seharusnya beristirahat. Jika terus-menerus, ini bisa menyebabkan kelelahan organ dan gangguan fungsi.
  7. Risiko Sleep Apnea: Kelebihan berat badan akibat kebiasaan tidur setelah makan bisa memicu sleep apnea, gangguan tidur yang ditandai dengan henti napas sesaat. Kondisi ini bisa menyebabkan kantuk di siang hari dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Yuk, Bunda, kita terapkan kebiasaan sehat ini agar terhindar dari dampak buruk tidur setelah makan:

1. Beri Jeda Waktu: - Usahakan beri jeda setidaknya 2-3 jam antara makan malam dan waktu tidur. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan lebih baik. Misalnya, jika Bunda berencana tidur jam 10 malam, usahakan makan malam sebelum jam 7 malam.

2. Pilih Makanan Ringan: - Jika terpaksa makan mendekati waktu tidur, pilihlah makanan ringan dan mudah dicerna seperti buah, yogurt, atau roti gandum. Hindari makanan berat, berlemak, dan pedas.

3. Aktif Setelah Makan: - Jangan langsung rebahan setelah makan. Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau mencuci piring selama minimal 30 menit untuk membantu proses pencernaan.

4. Atur Porsi Makan: - Hindari makan dalam porsi besar, terutama saat malam hari. Makanlah secukupnya agar sistem pencernaan tidak terlalu terbebani.

Apakah benar tidur setelah makan bisa menyebabkan diabetes, seperti yang ditanyakan oleh Ibu Ani?

Menurut Prof. Aryono Hendarto, Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Indonesia, belum ada bukti ilmiah yang secara langsung mengaitkan tidur setelah makan dengan diabetes. Namun, kebiasaan ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.

Bapak Budi ingin tahu, makanan apa yang sebaiknya dihindari sebelum tidur?

dr. Zaidul Akbar, praktisi kesehatan, menyarankan untuk menghindari makanan berat, berlemak, dan pedas sebelum tidur. Contohnya gorengan, makanan cepat saji, dan makanan manis berlebihan. Pilihlah makanan ringan dan mudah dicerna.

Ibu Citra bertanya, berapa lama idealnya jeda antara makan dan tidur?

Idealnya, beri jeda 2-3 jam antara makan dan tidur, saran dr. Reisa Broto Asmoro. Waktu ini cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan sebelum beristirahat.

Bapak Dimas khawatir dengan asam lambungnya. Apakah tidur setelah makan memperparah kondisi ini?

Ya, benar, Pak Dimas. Dr. Tirta Mandira Hudhi menjelaskan bahwa tidur setelah makan bisa memperparah asam lambung karena posisi berbaring memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Ibu Eka bertanya, apa yang bisa dilakukan setelah makan agar tidak langsung mengantuk?

Cisca Becker, pakar kebugaran, menyarankan untuk melakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki, stretching, atau membereskan rumah setelah makan. Ini membantu melancarkan pencernaan dan mencegah rasa kantuk.

Bapak Fahri ingin tahu, apakah ada tips untuk memilih camilan sehat sebelum tidur jika lapar?

Chef Renatta Moeloek menyarankan untuk memilih camilan sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt rendah lemak. Hindari camilan yang tinggi gula dan lemak seperti keripik atau kue.