5 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Kanker Serviks, Siapa Saja? Waspadai Gejala Awal
Selasa, 29 April 2025 oleh paiman
5 Kelompok Orang yang Rentan Terhadap Kanker Serviks
Kanker serviks, kanker yang menyerang area serviks (leher rahim), menjadi momok bagi banyak wanita. Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) berisiko tinggi. Penularan HPV dapat terjadi melalui kontak kulit di area genital, hubungan seksual (Miss Vl, anal, atau oral), bahkan penggunaan mainan seks bersama.
Bagaimana kanker serviks berkembang? Sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan DNA yang memicu pertumbuhan tak terkendali. Pertumbuhan sel yang berlebihan ini membentuk tumor yang dapat merusak jaringan sehat. Lama-kelamaan, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Siapa yang Berisiko?
Meskipun siapa pun yang memiliki serviks berpotensi terkena kanker serviks, wanita di bawah usia 45 tahun lebih rentan. Tingkat keparahan kanker serviks dipengaruhi oleh ukuran tumor, penyebarannya, dan kondisi kesehatan secara umum. Beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks:
- Usia di bawah 45 tahun: Kanker serviks lebih umum pada wanita muda.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Misalnya, pengidap HIV/AIDS.
- Riwayat melahirkan banyak anak atau di usia muda (di bawah 17 tahun).
- Anak dari ibu yang mengonsumsi diethylstilbestrol (DES) saat hamil.
- Riwayat kanker Miss V, vulva, ginjal, atau kandung kemih.
- Merokok: Infeksi HPV pada perokok cenderung lebih persisten dan sulit sembuh.
- Banyak pasangan seksual: Semakin banyak pasangan, semakin tinggi risiko terpapar HPV.
- Aktivitas seksual dini: Hubungan seksual di usia muda meningkatkan risiko HPV.
- Infeksi menular seksual lainnya: Herpes, klamidia, gonore, sifilis, dan HIV/AIDS meningkatkan risiko HPV.
Histerektomi total (pengangkatan rahim dan serviks) dapat menghilangkan risiko kanker serviks.
Meskipun tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, ada langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk mengurangi risiko kanker serviks:
1. Vaksinasi HPV: Lindungi diri Anda dengan vaksin HPV. Vaksin ini paling efektif jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
2. Skrining Rutin: Lakukan Pap smear dan tes HPV secara berkala sesuai anjuran dokter. Deteksi dini sangat penting.
3. Praktik Seks Aman: Gunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan HPV dan infeksi menular seksual lainnya.
4. Hindari Merokok: Merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat infeksi HPV lebih sulit diatasi.
5. Batasi Jumlah Pasangan Seksual: Semakin sedikit pasangan seksual, semakin rendah risiko terpapar HPV.
6. Jaga Kesehatan Umum: Pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Apakah vaksin HPV aman? - Ani
dr. Reisa Broto Asmoro (Dokter dan Presenter): Ya, vaksin HPV aman dan efektif. Vaksin ini telah melalui uji klinis yang ketat dan direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia.
Kapan sebaiknya melakukan Pap smear pertama kali? - Budi
Prof. Zubairi Djoerban (Dokter Spesialis Penyakit Dalam): Disarankan untuk mulai melakukan Pap smear pada usia 21 tahun atau tiga tahun setelah pertama kali melakukan hubungan seksual, mana yang lebih dulu.
Apakah kanker serviks bisa disembuhkan? - Citra
dr. Arini Subianto (Onkolog): Peluang kesembuhan kanker serviks cukup tinggi, terutama jika terdeteksi dan ditangani sejak dini. Pengobatannya bervariasi tergantung stadium kanker.
Bagaimana cara mengatasi rasa cemas menjelang skrining serviks? - Dedi
Tara de Thouars (Psikolog): Berbicara dengan dokter atau tenaga medis tentang kekhawatiran Anda dapat membantu. Ingatlah bahwa skrining adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mendeteksi dini potensi masalah.